Beberapa tahun belakangan klub-klub loka di
Indonesia saat ini di tuntut profesional. Tak mengharapkan pendanaan dari APBD
yang jumlahnya tak sedikit.
Selain dari penjualan Tiket
pertandingan, penjualan Kaos (jersey) klub menjadi salah satu pilihan yang
tepat. Nah dalam article ini akan di peluang dan cara-cara penjualan Kaos team.
Menjual Jersey Resmi secara Langsung
Menjual secara langsung ke para
fans adalah pilihan pertama klub mendapatkan pendapatan melalui kaos (jersey).
Caranya, ya tentu saja dengan cara membuka toko baik offline maupun online.
Menjual
Jersey Resmi secara Offline
Secara offline dapat dengan
membuat dibuat di sekitaran stradion dimana klub bermarkas. Dapat juga di
daerah-daerah yang strategis dimana fans itu berada. Atau pejualan kaos
(jersey) dengan menggunakan jaringan fans.
Belajar
Menjual Jersey Resmi secara Offline Dari Sevila.
Sevilla melakukan pejualan
Jerseynya secara unik. Mereka menyediakan ruang kosong di nomor punggung jersey
untuk dimasukkan foto para fans dengan berbagai gaya.
Sevilla mematok harga 24,9 euro
(setara Rp3 juta) untuk ukuran 2X2 Milimeter foto yang akan dipasang di jersey
tersebut. Cara Sevilla ini cukup efektif, hal itu terbukti dari satu nomor
punggung saja bisa menghasilkan 3.142 foto jika dihitung keuntungan yang
didapat bisa mencapai 75.ooo Euro(Rp910,4 Juta).
Menjual
Jersey Resmi secara Online
Mengingat perkembangan internet
di Indonesia yang kian pesat, membuka online store untuk menjual jersey klub
dan merchandise lainnya adalah salah satu cara yang tepat. Namun sayangnya
untuk klub-klub di Indonesia belum banyak dilakukan. Persib Bandung dan AremaIndonesia adalah beberapa klub yang melakukan penjualan merchandise secara
online. Namun sayanya tak ada jersey kaos terbarunya, di online store Persib
hanya ada Jersey Persib Home tahun 2011 seharga 199.000.
Belajar dari beberapa klub top
eropa, mereka membuat online store untuk penjualan jerseynya. Lihat saja
Barcelona menjual Jerseynya secara online seharga 909550, sedangkan Jersey
Originalnya Real Madrid seharga 1 juta lebih.
Jersey Orignal klub-klub liga
inggris relatif lebih murah. Manchester City menjual Jersey Originalnya sehara
513 555, sedangkan MU 500 000 dan Chealsea sebagai Juara Champion tahun lalu
menjual Jersey Originalnya secara online sebesat Celsea 500 000
Menjual Sponsor Jersey
Selain penjualan Jersey
Original, penjualan logo sponsor untuk ditaruh di Jersey termasuk cara lainya.
Cara ini termasuk cara yang paling besar mendapatkan dana.
Manchester United misalnya
mendapatkan bayaran sponsorsip dari Logo AON yang terpasang di jersey MU
sebesar $32.5 million a year dengan kontrak selama 4 tahun. Barcelona juga
mendapatkan bayaran sponsorsip dari Logo Qatar Foundation sebesar 148 juta uero
dengan durasi kontrak 5 tahun.
Dan tentunya banyak dari
klub-klub lain di eropa. Lantai bagaimana dengan Sponsorhip logo-logo di Jersey
klub di Indonesia. Pendapatan Persib Misalnya dari keseluruhan sponsor di
Jersey pada musim 2011-2012 sekitar Rp 17M.
Kosep sponsor pada kaos jersey
sepakbola ini mulai dikenal pada tahun 1950-an. klub sepak bolanya mulai
menampilkan Logosponsor pada jersey untuk memperoleh tambahan pendapatan.
Akan tetapi idak semua klub di
Eropa melakukan kosep sponsorship. Bahkan ada negara eropa yang melarang adanya
logo dan nama pada Jersey.
Baru pada tahun 1973,
sponsorship pada kaos jersey bola memulai era baru. Mast Günter menjalin kerja
sama sponsorship dengan sebuah klub bernama Eintracht Braunschweig dari Jerman
dengan nilai 160.000 hingga 800.000 Marks untuk masa kontrak lima tahun.
Di Liga Inggrias, konsep
sponsorship sempat ditolak. Bahkan mengancam akan menjatuhkan sanksi berupa
denda yang besar pada klub yang mengenakan seragam yang memuat tulisan atau
logo dari perusahaan sponsor. Liga Inggris baru mulai mengizinkan sponsor pada
kaos jersey bola empat tahun setelah Jerman melakukannya.
Sobat yang tertarik berbisinis Jersey Bola Grade Ori, silahkan klik disini
Sobat yang tertarik berbisinis Jersey Bola Grade Ori, silahkan klik disini
Sumber :http://makekaos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar